![]() |
en.wikipedia.org |
Kingdom/kerajaan :
Animalia
Filum : Chordata (mempunyai penyokong tubuh dalam)
Kelas : Mamalia (mempunyai kelenjar susu)
Ordo : Carnivora (pemakan
daging)
Famili : Canidae (mamalia karnivora
dan omnivore dari ordo carnivore)
Genus :
Canis
Spesies : Canis lupus
Varietas : C.l. familiaris
Seperti yang telah kita ketahui, anjing adalah hewan
yang cerdas. Anjing domestik memiliki kecenderungan untuk menunjukkan
kecerdasan sisial yang jarang di dunia hewan. Anjing juga melalui serangkaian
tahap perkembangan kognitif. Anjing muda belajar untuk berinteraksi dengan
benda-benda di sekitarnya pada usia sekitar 8 minggu. Anjing juga menunjukkan
kognisi yang canggih. Penelititan telah menunjukkan bahwa anjing mampu
menafsirkan isyarat-isyarat yang halus yang muncul ketika perhatian mereka
difokuskan.
sumber : en.wikipedia.org
Dalam sejarah taksonominya, pada tahun 1753 bapak
taksonomi modern Carl Linnaeus mendaftarkannya dalam jenis hewan berkaki empat
asing. Kata Latin untuk anjing adalah Canis. Spesies yang ada dalam
genus ini diantaranya adalah rubah (Canis vulpes), serigala (Canis
lupus) dan anjing domestik (Canis canis). Pada edisi selanjutnya
pada 1758, Linnaeus menghilangkan Canis canis dan memperluas daftarnya
dari genus Canis. Lalu ada banyak istilah untuk sinonim anjing domestic,
termasuk aegyptius (anjing berbulu), aquaticus (anjing air) dan mustelinus
(harfiah “anjing badger”). Lalu ada dua istilah yang banyak digunakan oleh
para ahli untuk anjing domestik, yaitu Canis domesticus dan Canis
familiaris.
Anjing domestic diterima dalam spesiesnya sendiri
sampai ditemukan banyak bukti dari perilaku, vokalisasi, morfologi dan biologi
molekuler yang mengarah pada pemahaman kontemporer bahwa serigala abu-abu
adalah nenek moyang untuk semua spesies anjing domestik. Berdasarkan fakta ini,
anjing direklasifikasi sebagai Canis lupus familiaris subspesies dari
serigala abu-abu (Canis lupus) pada tahun 1993.
Anjing dikenal sebagai hewan yang pintar. Mereka juga
begitu akrab dengan manusia bahkan mereka mendapat julukan sebagai “teman
terbaik manusia”. Ada banyak pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk manusia.
Mereka dilatih untuk menggembala ternak, berburu, penjaga, membantu nelayan
dengan jaring. Bahkan mereka juga bisa menjadi detektif untuk membantu polisi
menemukan pelaku kejahatan atau bahkan menemukan bom. Dan pada perkembangannya
mereka juga bisa berolahraga, bermain film, sebagai pemandu, utility, dan
bahkan mereka juga bisa digunakan untuk terapi psikologis.
Namun, siapa sangka anjing juga dapat melakukan
serangan hingga mengakibatkan kematian. Di Amerika Serikat pada tahun 1980-an
dan 1990-an, rata-rata kematian akibat gigitan anjing mencapai 17 orang per
tahun. Sedangkan pada tahun 2000-an meningkat hingga 26 orang. Insiden gigitan
anjing di Amerika Serikat adalah 12,9 per 10.000 penduduk. Di Inggris, antara
tahun 2003 dan 2004, ada 5.868 serangan anjing terhadap manusia.
Tentang penglihatan mereka, anjing hanya dapat melihat
warna biru dan kuning. Mereka sulit untuk membedakan warna merah dan hijau.
Mereka hanya memiliki dua jenis spectral kerucut fotoreseptor, berbeda dengan
menusia normal yang memiliki tiga jenis kerucut. Mereka hanya dapat mendeteksi
kecerahan warna sekitar setengah keakuratan manusia.
Untuk pendengaran, rentang frekuensinya adalah sekitar
40 Hz-60.000 Hz, yang berarti anjing dapat mendeteksi suara jauh melampaui
batas spectrum pendengaran manusia. Selain itu, anjing juga memiliki telinga
fleksibel yang memungkinkan mereka untuk lebih cepat untuk menentukan asal
suara. Telinga mereka dapat dimiringkan, diputar, dinaikkan, dan diturunkan.
Penciuman anjing kira-kira empat puluh kali lebih
besar dari penciuman manusia. Namun, besar penciuman relative, tergantung pada
besar kecilnya ukuran otak. Jika otak kita didominasi untuk korteks visual,
otak mereka dominan untuk penciuman. Pada artikel terbaru menyebutkan mereka
memiliki 220 juta reseptor bau yang sangat sensitif. Bahkan anjing pelacak
memiliki 300 juta reseptor. Dengan kata lain, anjing memiliki penciuman antara
100.000-1.000.000 kali lebih sensitif daripada manusia.
Anjing begitu rentan terhadap penyakit dan racun,
beberapa diantaranya dapat mempengaruhi manusia. Untuk mempertahankannya dari
penyakit, anjing sering divaksinasi. Ada banyak tanaman rumah tangga yang
bercun bagi anjing seperti poinsettia, begonia dan lidah buaya. Anjing juga rentan
terhadap beberapa kondisi kesehatan yang sama seperti manusia termasuk
diabetes, sakit gigi, jantung, epilepsy, kanker, hipotiroidisme dan arthritis.
Untuk masalah reproduksi, anjing domestik mencapai
kematangan seksual pada usia sekitar enam belas bulan, meskipun bisa malambat
hingga dua tahun untuk beberapa ras besar. Ini adalah waktu dimana anjing
betina mencapai siklus estrus pertama mereka. Mereka akan mengalami siklus
estrus berikutnya dua kali setahun dimana tubuh mereka mempersiapkan diri untuk
kehamilan.
sumber : en.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment