Thursday, October 24, 2013

Klasifikasi Anjing

en.wikipedia.org


Kingdom/kerajaan       : Animalia
Filum                           : Chordata (mempunyai penyokong tubuh dalam)
Kelas                           : Mamalia (mempunyai kelenjar susu)
Ordo                            : Carnivora (pemakan daging)
Famili                           : Canidae (mamalia karnivora dan omnivore dari ordo carnivore)
Genus                          : Canis
Spesies                        : Canis lupus
Varietas                       : C.l. familiaris


       Dalam sejarah taksonominya, pada tahun 1753 bapak taksonomi modern Carl Linnaeus mendaftarkannya dalam jenis hewan berkaki empat asing. Kata Latin untuk anjing adalah Canis. Spesies yang ada dalam genus ini diantaranya adalah rubah (Canis vulpes), serigala (Canis lupus) dan anjing domestik (Canis canis). Pada edisi selanjutnya pada 1758, Linnaeus menghilangkan Canis canis dan memperluas daftarnya dari genus Canis. Lalu ada banyak istilah untuk sinonim anjing domestic, termasuk aegyptius (anjing berbulu), aquaticus (anjing air) dan mustelinus (harfiah “anjing badger”). Lalu ada dua istilah yang banyak digunakan oleh para ahli untuk anjing domestik, yaitu Canis domesticus dan Canis familiaris.

       Anjing domestic diterima dalam spesiesnya sendiri sampai ditemukan banyak bukti dari perilaku, vokalisasi, morfologi dan biologi molekuler yang mengarah pada pemahaman kontemporer bahwa serigala abu-abu adalah nenek moyang untuk semua spesies anjing domestik. Berdasarkan fakta ini, anjing direklasifikasi sebagai Canis lupus familiaris subspesies dari serigala abu-abu (Canis lupus) pada tahun 1993.

       Anjing dikenal sebagai hewan yang pintar. Mereka juga begitu akrab dengan manusia bahkan mereka mendapat julukan sebagai “teman terbaik manusia”. Ada banyak pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk manusia. Mereka dilatih untuk menggembala ternak, berburu, penjaga, membantu nelayan dengan jaring. Bahkan mereka juga bisa menjadi detektif untuk membantu polisi menemukan pelaku kejahatan atau bahkan menemukan bom. Dan pada perkembangannya mereka juga bisa berolahraga, bermain film, sebagai pemandu, utility, dan bahkan mereka juga bisa digunakan untuk terapi psikologis.

       Namun, siapa sangka anjing juga dapat melakukan serangan hingga mengakibatkan kematian. Di Amerika Serikat pada tahun 1980-an dan 1990-an, rata-rata kematian akibat gigitan anjing mencapai 17 orang per tahun. Sedangkan pada tahun 2000-an meningkat hingga 26 orang. Insiden gigitan anjing di Amerika Serikat adalah 12,9 per 10.000 penduduk. Di Inggris, antara tahun 2003 dan 2004, ada 5.868 serangan anjing terhadap manusia.

       Tentang penglihatan mereka, anjing hanya dapat melihat warna biru dan kuning. Mereka sulit untuk membedakan warna merah dan hijau. Mereka hanya memiliki dua jenis spectral kerucut fotoreseptor, berbeda dengan menusia normal yang memiliki tiga jenis kerucut. Mereka hanya dapat mendeteksi kecerahan warna sekitar setengah keakuratan manusia.

       Untuk pendengaran, rentang frekuensinya adalah sekitar 40 Hz-60.000 Hz, yang berarti anjing dapat mendeteksi suara jauh melampaui batas spectrum pendengaran manusia. Selain itu, anjing juga memiliki telinga fleksibel yang memungkinkan mereka untuk lebih cepat untuk menentukan asal suara. Telinga mereka dapat dimiringkan, diputar, dinaikkan, dan diturunkan.

       Penciuman anjing kira-kira empat puluh kali lebih besar dari penciuman manusia. Namun, besar penciuman relative, tergantung pada besar kecilnya ukuran otak. Jika otak kita didominasi untuk korteks visual, otak mereka dominan untuk penciuman. Pada artikel terbaru menyebutkan mereka memiliki 220 juta reseptor bau yang sangat sensitif. Bahkan anjing pelacak memiliki 300 juta reseptor. Dengan kata lain, anjing memiliki penciuman antara 100.000-1.000.000 kali lebih sensitif daripada manusia.

       Anjing begitu rentan terhadap penyakit dan racun, beberapa diantaranya dapat mempengaruhi manusia. Untuk mempertahankannya dari penyakit, anjing sering divaksinasi. Ada banyak tanaman rumah tangga yang bercun bagi anjing seperti poinsettia, begonia dan lidah buaya. Anjing juga rentan terhadap beberapa kondisi kesehatan yang sama seperti manusia termasuk diabetes, sakit gigi, jantung, epilepsy, kanker, hipotiroidisme dan arthritis.

       Untuk masalah reproduksi, anjing domestik mencapai kematangan seksual pada usia sekitar enam belas bulan, meskipun bisa malambat hingga dua tahun untuk beberapa ras besar. Ini adalah waktu dimana anjing betina mencapai siklus estrus pertama mereka. Mereka akan mengalami siklus estrus berikutnya dua kali setahun dimana tubuh mereka mempersiapkan diri untuk kehamilan.

       Seperti yang telah kita ketahui, anjing adalah hewan yang cerdas. Anjing domestik memiliki kecenderungan untuk menunjukkan kecerdasan sisial yang jarang di dunia hewan. Anjing juga melalui serangkaian tahap perkembangan kognitif. Anjing muda belajar untuk berinteraksi dengan benda-benda di sekitarnya pada usia sekitar 8 minggu. Anjing juga menunjukkan kognisi yang canggih. Penelititan telah menunjukkan bahwa anjing mampu menafsirkan isyarat-isyarat yang halus yang muncul ketika perhatian mereka difokuskan.

sumber : en.wikipedia.org


No comments:

Post a Comment